top of page

Dimana satu biji bibit mungil bisa memberimu keajaiban

- Jus Kakisina dan pencariannya akan kebahagiaan. 

Pada tanggal 22 Mei 2017, kami melakukan wawancara kedua kami. Wawancara dengan Jus Kakisina, seorang petani yang saya harapkan bisa memberikan banyak informasi tentang pertanian seperti teknik secara spesifik atau kondisi kehidupan umum sebuah keluarga dengan latar belakang argicultural. Ternyata saya mendapatkan lebih banyak dari yang saya harapkan. Kami mendapat pelajaran tentang agama, ekonomi, dan sejarah di Kaibobo. Bukan hanya tentang cerita pertanian  di Kaibobo, dimana memiliki sejarah yang kuat dan sejak lama; namun juga budaya seluruh masyarakatnya bahkan tak dipungkiri lagi. Sebagai tambahan, saya sampai pada kesimpulan yang mengubah hidup:

Bahwa ada harta karun yang berada didekat kita semua. Beberapa dari kita lebih memilih untuk berusaha lebih keras mencarinya di tempat lain daripada benar-benar membuka mata kita untuk menemukan harta karun di lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu, kebanyakan dari kita sulit menyadari bahwa kebahagiaan dan kesuksesan kita lebih dekat daripada yang kita duga.

 

Jus adalah pria berusia 62 tahun yang hidupnya didedikasikan untuk keluarganya. Sebuah keluarga yang terdiri dari 5 anak dan istrinya yang cantik , Susana. Sebagian besar anaknya meninggalkan Kaibobo untuk mendapatkan pendidikannya yang lebih baik. Jus dan istrinya selalu memberi value tinggi untuk pendidikan anak-anak mereka dan berusaha mendukung mereka sejak usia dini. Selain keluarganya, keajaiban yang dimiliki Jus lainnya adalah ladangnya yang terletak kawasan Kaibobo. Sebuah perkebunan dimana dirintis oleh keluarganya dan nenek moyangnya untuk akhirnya seperti sekarang ini: perkebunan alam yang memberikan kepuasan.

Karirnya dalam bertani sudah dimulai sejak ia masih muda. Sejak zaman dimana orang masih membutuhkan waktu satu minggu untuk pergi dari Kaibobo menuju Ambon, ibu kota Provinsi Maluku. Perjalanan yang hanya memakan empat jam perjalanan saat ini. Pada saat jus berusia dua belas tahun, dia menyadari bahwa di manapun ia berada, ia dimaksudkan untuk berada di sana. Jadi, dia mulai mengejar harta tersembunyi yang mengelilinginya dan sampai pada kesimpulan bahwa pertanian akan menjadi kesuksesannya. Dia beruntung bisa mewarisi lahan pertanian dimana dia mengambil bagian dalam mengelolahnya. Perjalanannya dimulai dengan sebidang tanah berukuran ½ hektar. Dengan segenap usahanya, ia telah memperluasnya menjadi 18 hektar dengan jumlah 700 pohon kelapa dan juga pala didalamnya. Meskipun dia telah mencapai mimpinya untuk menjadi petani sukses di Kaibobo, dia masih belum selesai dan tetap melakukan apa yang paling dia inginkan: yaitu mengembangkan sesuatu yang berharga, sesuatu yang sangat hebat dari sesuatu yang sepertinya sangat mungkin. Untuk membuktikan bahwa hanya satu orang dengan hanya satu bibit kecil, bisa menciptakan sesuatu yang sangat besar untuk memberi makan seluruh keluarga.

Dari percakapan dan pelajaran berharga tentang bertani di Kaibobo, kami beralih topik dan sampai pada ekonomi dan pariwisata. Dia menjelaskan bahwa ekonomi di Kaibobo termasuk lemah jika dibandingkan dengan desa-desa lain di Maluku. Kaibobo adalah sebuah desa yang sepertinya tertinggal dan tidak selalu mudah menjual produk untuk menghidupi keluarga karena lokasinya yang terpencil. Bahkan ada saat dimana keputus asaan melanda Kaibobo hingga akhirnya akhir tahun 2016 akses jalan yang tepat menuju Kaibobo dibangun dan kehidupan mulai berkembang.  

Namun akses jalan tidak seharusnya hanya dimanfaatkan untuk kegiatan jual beli. Jalan juga harus dimanfaatkan untuk akses menuju surga yang tersembunyi bagi para pelancong. Menurut Jus, budaya Kaibobo telah siap untuk diperkenalkan kepada dunia. Masyarakatnya spesial, ia yakin wisatawan akan tertarik untuk datang ke Kaibobo. Semua tarian tradisional, orang-orang yang menyanyikan lagu daerah, dan seni maupun agama menambah nilai lebih untuk dampak yang sangat besar dan penting bagi desa yang mungkin bisa mengubah perspektif kehidupan orang lain.

Harapan Jus' untuk Kaibobo adalah menjadi tempat pariwisata sehingga warganya memiliki kesempatan untuk berbagi budaya mereka. Selain itu juga mereka dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang budaya lain yang sejauh ini tidak mereka dapatkan. Dia ingin menunjukkan kepada orang-orang di luar sana apa artinya dan bagaimana rasanya memiliki lingkungan yang sekuat Kaibobo. Selain itu, ia juga berharap agar masyarakatnya mendapat kesempatan untuk memiliki sistem pendidikan yang lebih baik, terutama bagi sebuah desa yang terpencil. Dia tanpa henti bersyukur dengan kedatangan tim Wonderful Maluku Project ke Kaibobo dan dia sudah bisa dan melihat: pembangunan jalan hanyalah sebuah permulaan. Walaupun hanya sesuatu yang sederhana, dimana mungkin bagi sebagian orang tidak istimewa untuk disebutkan, namun itu dapat membawa mereka ke suatu tempat. Sesuatu yang besar dan pasti indah. Terkadang dalam hidup, keadaan menjadi semakin buruk sebelum menjadi lebih baik. Kita tidak akan menghargai kegembiraan dalam hidup jika kita tidak mengalami rasa sakit.

"Dan saya akan selalu memberikan hidup saya nilai 10 dari 10 karena saya memiliki semua yang dapat saya harapkan: keluarga dan pertanian." - Jus Kakisina

 

Jus memilih passionnya sebagai karirnya. Dia terus membuka matanya dan mengambil kesempatan untuk menjalani kehidupan yang penuh sukacita dan kebebasan. Menjadi bahagia mempunyai dampak besar bagi kondisi hidup seseorang secara umum. Menjadi bahagia adalah sesuatu yang sangat sederhana dan beberapa orang melupakannya.

 

Bagi beberapa orang, ini mungkin tampak kecil, seperti halnya benih dan tanaman: hal-hal kecil dalam hiduplah yang akan membawamu ke sesuatu yang besar - sesuatu yang  penting dan luar biasa.

Dilbuat pada: 22-05-2017
Diterbitkan pada: 01-07-2017 
Ditulis oleh: Teresa Cancola
Fotografer: Teresa Cancola

bottom of page